Rabu, 31 Oktober 2012

Wisata Di Sumatera

Sep Green Tourism


Categories: Uncategorized

Tags: , , , , ,
Green tourism akan diterapkan dalam pengembangan Pulau Berhala. Konsep tersebut lebih sempitnya adalah private tourism, yaitu wisata eksklusif yang berbiaya mahal.

 “Wisata eksklusif ini nanti biayanya mahal, jadi mendatangkan pendapatan lebih banyak dari wisata biasa. Kecil, eksklusif dan mahal
Konsep itu cocok, mengingat luas pulau yang tidak seberapa. Namun keindahan alam Pulau Berhala yang eksotis dan masih alami tentu akan menjadi data tarik tersendiri.

Pulau Berhala adalah sebuah pulau di Jambi, Indonesia. Pulau ini merupakan pulau terluar Indonesia di Selat Malaka, Pulau yang kaya akan hutan akar bahar ini menyimpan berbagai jenis terumbu karang (Intertidal Coral Reef dan Karang Tengah) dalam radius 200 M dari bibir pantai yang tidak kurang dari 22 spesies dan jenis ikan karang dapat terlihat dari 11 spesies, bila anda menyelam kesana. Luasnya adalah 2,5 km². Berhala memiliki topografi bergunung dengan hutan lebat dan pantai yang putih bersih. Pada awal dan akhir tahun, pantai Pulau Berhala menjadi tempat persinggahan penyu untuk bertelur. Pulau yang kaya akan hutan akar bahar ini menyimpan berbagai jenis terumbu karang (Intertidal Coral Reef dan Karang Tengah) dalam radius 200 M dari bibir pantai yang tidak kurang dari 22 spesies dan jenis ikan karang dapat terlihat dari 11 spesies, bila anda menyelam kesana.
Nama pulau Berhala ini diambil dari nama raja Jambi dahulu yaitu Datuk Paduko Berhala yang makamnya terdapat di pulau itu.
Pulau Berhala cukup unik di lihat dari namanya saja sudah memberi kesan tersendiri. Luas pulau berkisar 2,5 Hektar. Kondisi pulau sangat alami dan belum memiliki penduduk. Saat ini pulau di jaga oleh Tentara Nasional Indonesia Angakatan Laut
Saat ini sudah terdapat fasilitas berupa resort, pemancingan, wahana untuk permainan laut maupun Hotel untuk para wisatawan yang berkunjung ke sana
Selain Pulau Berhala di Sumatra Utara, ada lagi empat pulau dengan nama yang sama. Satu di Indonesia, sedangkan tiga lainnya di Malaysia. Pulau kedua yang berada di Indonesia terletak di Selat Berhala, dekat Kepulauan Riau. Di sekelilingnya, terdapat tiga pulau kecil dengan luas sekitar 0,25 hingga 0,5 hektare. Pulau ini diperebutkan provinsi Jambi dan Riau.
Tiga pulau lainnya milik Malaysia masing-masing terletak di dekat Sandakan, sebelah utara Kalimantan, di dekat Johor, dan di Perak (bernama Batuan Berhala).

Foto Wisata Sumatera


Categories: wisata sumatera

Tags: ,
Tempat-tempat wisata yang perlu dikunjungi di SUMATERA
1. Nanggroe Aceh Darussalam
a. Danau Laut tawar

b. Pantai Lampuuk

Taman Nasional Gunung Leuser

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Taman Nasional Gunung Leuser*


Gunung Leuser National Park Jungle Life.jpg
Negara Peserta  Indonesia
Tipe Alam
Kriteria vii, xi, x
Referensi 1167
Wilayah Asia Pasifik
Sejarah prasasti
Prasasti resmi 2004  (sesi ke-28)
* Nama resmi dalam Daftar Warisan Dunia.
Menurut klasifikasi resmi UNESCO.
Taman Nasional Gunung Leuser biasa disingkat TNGL adalah salah satu Kawasan Pelestarian Alam di Indonesia seluas 1.094.692 Hektar yang secara administrasi pemerintahan terletak di dua Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Provinsi Aceh yang terdeliniasi TNGL meliputi Kabupaten Aceh Barat Daya,Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tamiang, sedangkan Provinsi Sumatera Utara yang terdeliniasi TNGL meliputi Kabupaten Dairi, Karo dan Langkat.
Taman nasional ini mengambil nama dari Gunung Leuser yang menjulang tinggi dengan ketinggian 3404 meter di atas permukaan laut di Aceh. Taman nasional ini meliputi ekosistem asli dari pantai sampai pegunungan tinggi yang diliputi oleh hutan lebat khas hujan tropis, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,pariwisata, dan rekreasi.
Taman Nasional Gunung Leuser memiliki 3 (tiga) fungsi yaitu : a. perlindungan sistem penyangga kehidupan; b. pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya; c. pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Secara yuridis formal keberadaan Taman Nasional Gunung Leuser untuk pertama kali dituangkan dalam Pengumuman Menteri Pertanian Nomor: 811/Kpts/Um/II/1980 tanggal 6 Maret 1980 tentang peresmian 5 (lima) Taman Nasional di Indonesia, yaitu; TN.Gunung Leuser, TN. Ujung Kulon, TN. Gede Pangrango, TN. Baluran, dan TN. Komodo. Berdasarkan Pengumuman Menteri Pertanian tersebut, ditunjuk luas TN. Gunung Leuser adalah 792.675 ha. Pengumuman Menteri Pertanian tersebut ditindaklanjuti dengan Surat Direktorat Jenderal Kehutanan Nomor: 719/Dj/VII/1/80, tanggal 7 Maret 1980 yang ditujukan kepada Sub Balai KPA Gunung Leuser. Dalam surat tersebut disebutkan bahwa diberikannya status kewenangan pengelolaan TN. Gunung Leuser kepada Sub Balai KPA Gunung Leuser.
Diterimanya Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera ke daftar Situs Warisan Dunia pada tahun 2004, membuat Taman Nasional Gunung Leuser juga masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, bersama dengan Taman Nasional Kerinci Seblat dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Sebagai dasar legalitas dalam rangkaian proses pengukuhan kawasan hutan telah dikeluarkan Keputusan Menteri Kehutanan nomor: 276/Kpts-II/1997 tentang Penunjukan TN. Gunung Leuser seluas 1.094.692 hektare yang terletak di Provinsi daerah Istimewa Aceh dan Sumatera Utara. Dalam keputusan tersebut disebutkan bahwa TN. Gunung Leuser terdiri dari gabungan:
  1. Suaka Margasatwa Gunung Leuser  : 416.500 hektare
  2. Suaka Margasatwa Kluet  : 20.000 hektare
  3. Suaka Margasatwa Langkat Barat  : 51.000 hektare
  4. Suaka Margasatwa Langkat Selatan  : 82.985 hektare
  5. Suaka Margasatwa Sekundur  : 60.600 hektare
  6. Suaka Margasatwa Kappi  : 142.800 hektare
  7. Taman Wisata Gurah  : 9.200 hektare
  8. Hutan Lindung dan Hutan Produksi Terbatas  : 292.707 hektare
Sesuai Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.03/Menhut-II/2007, Saat ini pengelola TNGL adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (Ditjen PHKA)Departemen Kehutanan yaitu Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yang dipimpin oleh Kepala Balai Besar (setingkat eselon II).
Salah satu Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) yang terkenal di dalam kawasan TNGL adalah Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera - Bukit Lawang di Kawasan Wisata Alam Bukit Lawang - Bohorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Sisi lain, taman nasional ini juga mendapat perhatian karena maraknya kasus penebangan pohon illegal di beberapa lokasi yang menyalahi reservasi lingkungan.
Sebagian besar kawasan TNGL memiliki topografi yang curam dan struktur dan tekstur tanah yang rentan terhadap longsor. Hal ini terbukti pada saat banjir bandang yang menghancurkan kawasan wisata alam Bukit Lawang beberapa tahun lalu. Untuk lebih menjaga TNGL dari kerusakan yang lebih parah maka dibentuklah suatu kawasan yang disebut Kawasan Ekosistem Leuser. Kawasan yang memiliki luas 2,6 juta hektar ini meliputi area yang lebih data

d. Masjid Raya Baiturrahman
e. Benteng Indra Patra
f. Kerkhof peucut (Kuburan serdadu Belanda)
2. Sumatra Utara
KOTA MEDAN
a. Istana Maimun Medan (tiket masuk sekitar Rp 15.000 / orang – buka jam 08.00 – 17.00)

                                                                                 
b. Kesawan (tempat jajan souvenir oleh-oleh khas Sumatra Utara) Medan
c. Gedung Balai Kota Lama Medan
d. Menara Air Medan (Ikon kota Medan)
e. Museum Rahmat Medan
f. Kebun binatang medan
g. Kebun Helvetia (tembakau)

KECAMATAN SIBOLANGIT
a. Greenhill City
b. Sungai Sembahe
c. Air terjun dua warna
KECAMATAN BERASTAGI
a. Gundaling (sejenis tempat wisata di perbukitan. Dari tempat ini dapat terlihat Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung)
 Gunung Sibayak
b. Gunung Sibayak
c. Gunung Sinabung
KECAMATAN MEREK
a. Taman Simalem Resort
b. air terjun si piso-piso
c. Desa Tongging
KABUPATEN SAMOSIR
a. Danau Toba
b. Pulau Samosir
Jambi
a. Danau Kerinci
b. Taman Nasional Kerinci Seblat
c. Museum Negeri Jambi
d. Gunung Kerinci
Riau
a. Alam Mayang (wisata keluarga)
b. Mal SKA (Pusat perbelanjaan, juga ada hypermart)
c. Pasar Bawah
d. Taman rekreasi Stanum
e. Pacu jalur (lomba lomba perahu dayung tradisional dari Riau berukuran panjang sekitar 25-40 m dengan awak perahu 40-60 orang)
f. Air terjun Guruh Gemurai
Kepulauan Riau
a. Pulau Penyengat

b. Pulau Bintan
c. Gunung Ranai
d. Sungai Sebong
e. Pantai Trikora
f. Gunung Bintan
g. Air Terjun Temurun
Bangka Belitung
a. Pantai Parai Tenggiri
b. Pantai Batu berdaun
c. Pantai Pasir padi
d. Pantai Tanjung Kerasak

e. Pantai Teluk Uber
f
f. Gunung Maras

g. Tanjung Binga
h. Tanjung Tinggi

i. Pantai Punai

j. Pantai bukit batu

Sumatra Barat
a. Ngarai Sianok
b. Lembah Anai
c. Lembah Harau
d. Embun Pagi (dekat Danau Maninjau)
e. Danau singkarak
f. Danau Maninjau
g. Danau Diateh dan Dibawah
h. Batang Tabik (pemandian)

.i Istano Basa atau istano Pagaruyung (wisata budaya paling terkenal)
l. Jembatan Akar
j Bayang Sani
k. Pantai air manis

Sumatra Selatan
a. Danau Ranau
b. Gunung Dempo

c. Danau Ulak Lia
d. Danau Segayam

Wisata Sumatera


Categories: wisata sumatera

Tags: , ,
Wisata Sumatera
Obyek Wisata yang sangat populer di Sumatera ialah Danau Toba
Danau Toba merupakan salah  satu danau terbesar di dunia, dan yang terbesar dan terpopuler di Indonesia. Danau  itu seperti lautan yang luasnya lebih kurang 3000 km2. Di tengah danau  itu, ada sebuah pulau yang besar, yaitu Pulau Samosir yang berada pada  ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut.
Keindahan Danau Toba sangat  mengagumkan. Danau itu dikelilingi oleh perbukitan, sehingga suasana di sekitar  danau terasa nyaman, udaranya segar dan sejuk. Menikmati  keindahannya dengan berenang atau pun menyewa perahu motor, mengitari sekitar  danau. Di sore hari,  dapat menikmati suasana yag lebih hening dengan  pemandangan cahaya matahari terbenam yang begitu indah.
Di tengah Danau Toba, yaitu di Pulau Samosir terdapat  objek wisata alam yang populer, yakni danau di atas danau (Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang); objek wisata sejarah di komplek makam Raja Sidabutar di Desa Tomok; dan wisata  arsitektur berupa komplek rumah tradisional Batak Toba Samosir. Di Parapat, para  pengunjung yang ingin mengunjungi Pulau Samosir dapat menumpangi angkutan feri yang setiap jamnya berangkat ke Desa Tomok, Samosir.
Berdasarkan penelitian dari para  peneliti Universitas Teknologi Michigan, Amerika Serikat, di lokasi Danau Toba,  pada masa 75.500 tahun yang lalu, pernah terjadi sebuah letusan maha dahsyat  yang memusnahkan manusia, hewan dan tumbuhan. Letusan itu memuntahkan bebatuan  dan abu vulkanik hingga sejauh 2.000km3. Arah muntahan  letusan menimbulkan kegelapan hingga dua  minggu lamanya. Dampak dari letusan adalah terbentuknya sebuah kawah gunung  berapi yang besar, yang lama-kelamaan kawah tersebut terisi air yang akhirnya  terbentuk sebuah danau yang besar, yaitu Danau Toba. Mengenai keberadaan Pulau  Samosir, itu terbentuk diakibatkan oleh tekanan magma secara terus-menerus yang  belum keluar dari perut bumi.
Danau yang luas ini memiliki nilai magis dan kosmologis, karena dipercaya sebagai tempat berdiamnya Namborru (tujuh dewi leluhur Suku Batak). Bilamana masyarakat Suku Batak ingin menggelar acara adat di sekitar danau, mereka harus terlebih dahulu memohon izin kepada Namborru. Seperti dalam perayaan Pesta Rakyat Danau Toba yang setiap tahunnya digelar, beberapa ritual dilakukan terlebih dahulu sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur.
Lokasi Danau Toba berada pada beberapa kabupaten, antara lain Kab.  Simalungun, Kab. Samosir, Kab. Tapanuli Utara, Kab. Humbang Hasundutan, Kab. Karo, dan Kab. Dairi, Sumatera Utara, Indonesia.Untuk mencapai lokasi wisata, pengunjung dapat melalui rute Kota Medan-Parapat atau pun melalui rute  Medan-Berastagi yang berjarak lebih kurang 176 km dengan waktu tempuh kurang lebih  empat jam dengan kendaraan roda dua/ empat.
 
Warisan DSitus unia UNESCO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar